Akhir-akhir ini saya sangat terinspirasi dengan setiap kata dari Najwa Zebian dalam bukunya berjudul Mind Platter, meski baru bisa menikmatinya lewat post-post di Instagram, Tumblr, maupun Twitter. I fell in love with her words and her thought.
Kali ini, The Power of Silence.
Kali ini, The Power of Silence.
"Diam dapat menyimpan lebih banyak makna dari pada kata-kata. Diam memiliki kekuatan membuat orang yang tidak berperasaan mampu mencinta, maupun korban tidak bedosa menjadi benci. Diam sangat lebih dahsyat dari pada kata-kata karena diam memerlukan upaya untuk menyimpan, menahan. Bukan hanya tentang menutup mulut. Namun tentang menangkap sikap atau omongan orang lain, mencernanya, merumuskan jawaban, mengkritisi jawaban itu sendiri, mencari logika di balik pikiran dan argumen dari hati, kemudian meyakinkan diri sendiri bahwa tidak mengungkapkan jawaban tersebut adalah lebih baik. Diam bukanlah simbol kelemahan. Namun mengisyaratkan kecerdasan dan ketenangan batin. Diam adalah simbol keyakinan bahwa membalas dengan cara yang sama bagaimana dirimu diperlakukan hanya akan membuatmu sama bodohnya. Belajarlah untuk menjadi pengamat, pemerhati yang dalam, yang merenungkan tidak hanya kesalahannya sendiri, namun juga kesalahan orang lain."
Dan di sini, adalah tempat untuk mengungkapkan perenungan itu. Meski kadang tidak selalu apa yang kita pikirkan dapat terwakili oleh kata-kata. Meski kadang tidak selalu apa yang kita rasakan dapat terekspresikan melalui bahasa.